Kesepakatan ini biasanya terjadi antara dua perusahaan yang beroperasi di industri yang sama, dengan tujuan pertumbuhan, efisiensi, dan keunggulan kompetitif. Kesepakatan ini bisa bersifat sukarela atau tidak sukarela. .
Terkadang, istilah "M&A" juga merujuk pada departemen keuangan perusahaan yang memberikan nasihat finansial dan hukum, atau menyusun, mengelola, serta memfasilitasi kesepakatan. Dalam beberapa kasus, badan pengatur, seperti Federal Trade Commission (FTC) dan Department of Justice (DOJ), juga harus menyetujui agar kesepakatan bisa dilakukan. Proses ini dapat melibatkan banyak pihak: perusahaan, bank investasi, pengacara, firma akuntansi, badan pemerintah, dan pemegang saham.
Apa Perbedaan Antara Merger dan Akuisisi?
Istilah “merger” dan “akuisisi” memiliki makna yang berbeda. Setiap kesepakatan itu unik dan mungkin mengandung elemen dari keduanya. Pemegang saham harus memberikan suara untuk menyetujui kesepakatan tersebut.
Merger adalah ketika dua perusahaan bergabung menjadi satu. Ini biasanya terjadi antara dua perusahaan yang memiliki ukuran dan status serupa, dan kedua perusahaan berbagi kendali atas konglomerat hasil penggabungan.
Akuisisi adalah ketika perusahaan yang lebih besar membeli atau mengakuisisi perusahaan yang lebih kecil melalui kepemilikan mayoritas. Pembeli menyerap perusahaan target atau sebagian asetnya.
Aktivitas M&A dalam siklus hidup perusahaan
Kesepakatan M&A dapat terjadi di berbagai tahap siklus hidup perusahaan. Mari kita jelajahi tahap-tahap ini dan pengaruhnya terhadap aktivitas M&A.
Pengembangan adalah saat sebuah perusahaan baru berdiri dan menghasilkan sedikit atau bahkan tanpa pendapatan, misalnya startup. Perusahaan dalam fase ini sering diakuisisi karena ide inovatifnya. Pembelian ini biasanya murah dan menawarkan potensi upside.
Pertumbuhan adalah ketika perusahaan mulai berkembang dan meningkatkan penjualannya. Perusahaan besar akan mengakuisisi perusahaan ini untuk potensi pertumbuhannya. M&A dalam kasus ini juga bisa menjadi langkah defensif untuk menyerap kompetitor atau mencegah pesaing mengambil alih perusahaan target terlebih dahulu.
Dewasa adalah ketika bisnis menjadi sangat menguntungkan dan persaingan meningkat. Karena memiliki banyak dana tunai, perusahaan yang sudah dewasa cenderung menjadi pihak yang mengakuisisi perusahaan lain. Ini adalah cara murah untuk mendapatkan produk atau pasar baru dibandingkan melakukan riset dan membangunnya dari nol.
Penurunan adalah ketika sebuah perusahaan kehilangan pangsa pasar kepada pesaing yang lebih inovatif. Perusahaan dalam fase ini mengalami kesulitan dan perlu diperbaiki. Perusahaan ini rentan terhadap pengambilalihan atau dibeli dengan harga murah oleh perusahaan lain yang melihatnya sebagai undervalued.
Mengapa Perusahaan Melakukan M&A?
Perusahaan yang bersaing dalam industri yang sama mendapatkan keuntungan dengan menawarkan produk inovatif dan menekan biaya. Kadang-kadang masuk akal bagi sebuah perusahaan untuk mengakuisisi pesaing beserta ide inovatifnya, atau bekerja sama dengan pesaing itu untuk menggabungkan kegiatan bisnis. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan akses ke segmen pasar baru, pelanggan baru, lini produk baru, dan hak kekayaan intelektual baru sekaligus menghilangkan ancaman kompetisi. Jika investasinya berharga, kesepakatan ini memungkinkan perusahaan menekan biaya, menjadi lebih efisien, dan meningkatkan pertumbuhan melalui keunggulan kompetitif.
Menggabungkan dua bisnis dapat menghasilkan manfaat operasional. Mereka bisa menjadi lebih efisien dan menghemat uang dengan menghilangkan duplikasi biaya produksi dan tenaga kerja. Mereka juga dapat menggabungkan keunggulan kedua perusahaan untuk menawarkan produk yang lebih menarik. Misalnya, penyedia layanan TV dan penyedia internet dapat menawarkan paket gabungan.
M&A dapat membantu perusahaan tumbuh lebih cepat dengan menyerap fasilitas yang sudah berjalan dan meningkatkan output. Perusahaan juga dapat memangkas biaya dengan menjadi lebih mandiri. Contohnya, ketika membeli distributor, sebuah perusahaan dapat mengurus distribusinya sendiri tanpa harus membayar bisnis lain.
Selain itu, ketika membeli atau mengasimilasi perusahaan lain, perusahaan menyingkirkan pesaing. Bisnis target tidak lagi menjadi sumber kompetisi, tetapi menjadi sumber nilai.
Apa saja jenis merger dan akuisisi?
Merger horizontal
Dua pesaing langsung dalam industri yang sama bergabung untuk menciptakan perusahaan yang lebih besar dan kuat. Misalnya, dua maskapai penerbangan.
Merger vertikal
Dua perusahaan yang beroperasi di tingkat berbeda dalam rantai pasokan yang sama, seperti pemasok dan distributor, bergabung.
Perluasan pasar
Sebuah perusahaan mengakuisisi bisnis serupa yang beroperasi di lokasi geografis berbeda sehingga mendapat akses ke pasar yang lebih luas.
Perluasan produk
Penggabungan dua perusahaan yang menjual produk berbeda kepada basis konsumen yang sama.
Merger balik (reverse merger) atau pengambilalihan
Perusahaan swasta membeli perusahaan publik tanpa operasi (shell company). Perusahaan swasta ini kemudian bergabung ke dalam perusahaan publik, bukan sebaliknya. Ini adalah cara cepat dan murah bagi perusahaan swasta untuk go public tanpa harus melalui penawaran umum perdana (IPO).
Merger konglomerat
Dua perusahaan dari industri yang sama sekali berbeda bergabung untuk mengoptimalkan modal berlebih, melakukan diversifikasi, mengurangi risiko terkait industri tertentu, dan memasuki pasar baru tanpa harus memulai dari awal.
Pengambilalihan paksa (hostile takeover)
Akuisisi dilakukan tanpa persetujuan atau izin dari perusahaan target. Perusahaan pengakuisisi melewatkan dewan direksi dan langsung meminta persetujuan pemegang saham. Pengakuisisi bisa mengajukan tawaran beli sejumlah saham (cukup untuk mendapatkan kendali mayoritas) dengan harga premium agar pemegang saham mau menjual sebelum tanggal tertentu. Perusahaan ini juga bisa mencoba pemungutan suara proksi untuk meyakinkan pemegang saham untuk mengganti dewan direksi agar memudahkan pengambilalihan.
Tantangan dalam Kesepakatan M&A
Kadang budaya kedua perusahaan yang bergabung tidak selaras dan terlalu berbeda sehingga gesekan yang muncul menghambat manajemen dan moral karyawan, menyebabkan tingkat pergantian karyawan dan pemutusan hubungan kerja yang tinggi, serta penurunan produktivitas jangka panjang.
Perusahaan target dapat menolak tawaran atau bid. Hal ini dapat memicu pengambilalihan paksa.
Penggabungan dua perusahaan bisa menimbulkan biaya besar. Menggabungkan bisnis serta sistem, tim, teknologi, dan lini produksi masing-masing bisa sangat sulit dilakukan. Ini bisa menyebabkan tujuan keuangan tidak tercapai dan harga saham turun karena M&A menimbulkan lebih banyak biaya dan lebih sedikit penghematan daripada perkiraan.
Aktivitas M&A sangat diatur dan diawasi oleh badan pemerintah, seperti FTC dan DOJ, untuk memastikan kesepakatan tersebut tidak menciptakan monopoli. Badan pengatur ingin memastikan tetap ada persaingan di suatu industri agar lingkungan kapitalisme sehat dan adil terjaga. Mencegah satu perusahaan menguasai seluruh industri memastikan persaingan tetap berjalan sehingga harga tetap wajar bagi konsumen. Itulah sebabnya kesepakatan M&A besar perlu mendapat persetujuan badan pengatur.
Apa Arti M&A bagi Investor dan Trader?
Sebagai trader, tetap mendapatkan informasi terbaru tentang kemungkinan dan kesepakatan M&A yang sedang berlangsung dapat memberi Anda informasi dini tentang aktivitas korporasi besar yang dapat menyebabkan volatilitas dan memengaruhi industri atau pasar secara luas.
Ketika mengajukan bid untuk membeli perusahaan lain, sebuah perusahaan menawarkan membeli saham dengan harga lebih tinggi dari harga pasar saat ini. Harga saham perusahaan target biasanya akan naik atau bahkan melonjak. Menentukan waktu yang tepat bisa sangat menguntungkan.
Namun, ingatlah bahwa tawaran tidak menjamin kesepakatan akan tercapai. Perusahaan target atau badan pengatur bisa menolak kesepakatan tersebut. Jika percaya ini akan terjadi, Anda bisa memilih untuk short selling saham yang sedang naik ini dengan berharap optimisme pasar salah kaprah sehingga harga saham akan berbalik turun. Pemegang saham perusahaan pengakuisisi juga bisa merasa membayar premi terlalu tinggi untuk membeli perusahaan lain sehingga menjual sahamnya.
Jika sudah memiliki saham saat M&A diumumkan, Anda bisa memilih untuk menyetujui atau menolak kesepakatan tersebut, atau menjualnya ketika harga saham naik.